Wakil Wali Kota Banjar, Dr. H. Supriana, M.Pd., dengan ditemani oleh Sekretaris Wilayah Kota Banjar, Dr. H. Soni Harison AP., S.Sos., M.Sang., mendatangi Pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an Dan Hadis (MTQH) Ke-39 Tingkat Propinsi Jawa Barat berada di Dome Bale Ramai, Soreang, Kabupaten Bandung. Minggu malam (15/06/2025).
MTQH Ke-39 Tingkat Propinsi Jawa Barat dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi. Acara MTQH Ke-39 ini diadakan mulai dari 14-22 Juni 2025 di Kabupaten Bandung, di mana pada Minggu sore sudah dilaksanakan Pawai Ta’aruf yang dituruti oleh 27 Kafilah se-Jawa Barat. Tim MTQH Kota Banjar sejumlah 42 orang, yang terbagi dalam peserta 20 orang, pembimbing lima orang, pengiring lima orang, dan official 12 orang. Pada MTQH Tingkat Propinsi Jawa Barat, Kota Banjar akan ikuti 16 cabang lomba, kelompok putera dan puteri.
Kang Dedi Mulyadi mengutamakan jika keelokan bacaan Al-Qur’an hanya permulaan dari perjalanan panjang ke arah arti dan inti, ke arah kedalaman religiusitas dan sinar yang menyinari peraturan dan perlakuan setiap hari. “Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadis (MTQH) bukan gelaran perlombaan semata-mata, tetapi komunitas religiusitas tempat Al-Qur’an temukan tempatnya dalam hati dan sikap kita,” tegas Gubernur Jawa Barat.
Lewat MTQH ini, Gubernur Jawa Barat mengharap lahir angkatan muda yang tidak cuma mengusai membaca Al-Qur’an, tapi juga sanggup menjadikan sebagai pandangan hidup. “Saya mengharap MTQH menjadi momen membuat peradaban Islam yang bersinar dari desa-desa sampai pusat pemerintah, bukan sekedar menjadi gelaran normalitas tahunan semata-mata,” ujarnya.
Dalam pada itu, dijumpai sehabis Pembukaan MTQH oleh Gubernur Jawa Barat, Wakil Wali Kota Banjar mengutarakan jika MTQH tidak cuma sebuah resmi semata-mata, tetapi harus menjadi fasilitas untuk umat Islam untuk mengaplikasikan tuntunan Al Quran dalam semua persendian kehidupan. “MTQH bukan sebuah gelaran prestise atau prestasi semata-mata, namu yang paling penting ialah seperti mana Al Quran bisa diaplikasikan pada dalam semua perjalanan hidup kita. Dengan jadikan Al-Qur’an sebagai pusat pembangunan watak, diharap terbentuk angkatan Qurani yang membuat peradaban dengan cinta, pengetahuan, dan keikhlasan,” katanya.